Rabu, 21 Maret 2018

Cara Jitu Menjadi Santri Yang Hebat menurut KH.M. Hasyim Asy’ari.

DARUNNAJAH.COM-Serang,Banten. Santri secara umum adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Pada zaman yang makin makin modern ini para orang tua menginginkan agar anaknya masuk pesantren selain untuk menjauhkan anak dari pergaulan bebas yang semakin marak para orangtua juga ingin agar anaknya dapat mendalami ilmu agama yang semakin langkah di indonesia.

untuk itu para orang tua juga harus mengetahui beberapa cara jitu untuk membuat anak menjadi santri yang hebat.berikut adalah beberapa cara untuk menjadi santri yang hebat menurut KH.M. Hasyim Asy’ari:

1) Membersihkan hati dari segala penyakit hati, agar mudah menerima ilmu.

2) Memperbaiki niat. Mencari ilmu karena mengharap ridlo Allah semata, bukan berorientasi dunia; tahta, harta, dan pujian.

3) Mumpung muda, harus bersemangat mencari ilmu. Jangan menunda-nunda dan menyia-nyiakan waktu. Buang semua penghalang dan fokus belajar.

4) Harus hidup prihatin; makan dan pakaian seadanya. Tirakat.

5) Memanaje waktu sesuai situasi dan kondisi masing-masing. Idealnya; sebelum shubuh untuk menghafal, pagi hari untuk meneliti atau mengkaji, siang hari untuk menulis, malam hari untuk mengulang pelajaran. Pilih pula tempat belajar dan menghafal  yang sesuai dengan kondisi.

6) Mengurangi makan dan minum, alias sering berpuasa. Perut yang kenyang membuat malas, mengantuk dan tidak bersemangat. Tak ada cerita Ulama’ besar yang sukses karena sering makan.

7) Harus berhati-hati dan bersikap wira’i dalam setiap gerak geriknya. Dan tidak memakai hukum-hukum yang ringan kecuali dalam keadaan mendesak.

8) Selektif terhadap makanan. Hindari makanan yang memperlambat fungsi otak, seperti apel yang kecut, susu, ikan dan sebagainya. Hindari pula hal-hal yang bisa memperlambat hafalan, semisal melihat papan nama kuburan.

9) Harus mengurangi tidur. Maksimal, tidur 8 jam sehari/semalam. Jangan lupa berekreasi untuk merefresh otak dan suasana batin, agar tidak jenuh.

10) Selektif berteman. Teman yang bisa menularkan virus positif, tidak masalah. Teman lain jenis, harus dihindari.

Disadur dari kitab Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim, karya Hadratus Syeikh KH. M. Hasyim Asy’ari.

 

http://darunnajah.com/wp-content/uploads/2018/03/pipip-500x500.jpg

0 komentar:

Posting Komentar