Rabu, 23 Mei 2018
Waktu Terpanjang Dan Terpendek Ketika Puasa Di Dunia

Sang Guru Sejati

Bulan Mei sampai Juni ini adalah babak pertarungan bagi para santri di Nurul Ilmi pada khususnya dan Darunnajah pada umumnya. Mereka akan mengikuti masa ujian yang berat, sebab terdiri dari ujian lisan dan tulisan.
Bagi santri santrinya, masa-masa ini merupakan momentum untuk ujian mental, raga, otak dan pikiran. Di sana tidak kenal menyontek. Apapun jadinya adalah hasil kerja keras sendiri.
Lalu di manakah peran sang guru? Para guru yang telah enam bulan mentransfer ilmu kepada mereka mulai memotivasi mereka dengan berbagai hal yang biasa dilakukan, melalui bimbingan setelah belajar malam dan sebagainya.
Rasa was-was juga meliputi sang guru, sembari mereka mendoakan sang murid agar dimudahkan saat ujian.
Tidak ada sogokan dan bayaran dalam setiap aktivitas mengajar hingga sebagai penguji. Sang guru pun terlibat dalam kesuksesan ujian di Nurul ilmi.
Dimulai ketika ujian lisan. Peran guru ialah sebagai penguji. Ujian dimulai tepat pukul 07.00 hingga dzuhur menjelang pukul 12.00 WIB.
Lalu ketika ujian tulis tiba, guru juga menjadi pengawas para santri. Lalu apakah mereka dibayar? Jawabannya tidak. Prinsip keikhlasan telah mengakar kuat dalam diri mereka.
Pada saat itulah semua pekerjaan bukan hanya mencari materi tapi seberapa besar pekerjaan itu bisa memberikan sebesar-besarnya manfaat kepada semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan ujian ini.
Apa hubungannya dengan guru sejati? Sebab mereka tidak hanya mengajar dalam ruang lingkup pesantren ini, tapi para guru juga membimbing dan mendidik santri, menyelenggarakan semua kegiatan belajar-mengajar, hingga ujian tiba tanpa mengharap materi.
Akankah kita bisa meniru mereka?
Dunia pendidikan memang tidak bisa lepas dari sebuah kata ujian. Tidak hanya dalam kehidupan saja, ataupun sekolah pada umumnya, dalam pendidikan pesantren. Ujian merupakan bagian yang penting. Selain untuk evaluasi seberapa jauh materi yang selama ini telah dipahami, ujian juga bagian dari mendidik karakter para santriwati untuk bersikap jujur, bertanggung jawab, serta percaya diri.
Ujian bukan hanya sekedar formalitas. Karena selain untuk kompetensi akademik, ujian juga bagian dari menguji kualitas moral.
Selama ini kita tahu pesantren telah membentuk santri-santri dengan kebiasan-kebiasan yang baik, seperti jamaah, puasa, dzikir, ngaji , mujahadah, ta’dzim dengan guru dsb. Namun hal tersebut dirasa belum cukup untuk menghadap tantangan zaman. Santri juga harus belajar, mengerti, memahami berbagai macam kitab sebagai bekal di masyarakat nantinya . Ujian inilah bagian dari sarana santri agar lebih bersungguh-sungguh dalam memperdalam ilmu yang mereka pelajari.
http://darunnajah.com/wp-content/uploads/2018/05/OP3_7689-500x333.jpg
Santri Akhir Kelas 6 TMI Siapkan Diri Dengan PDPM

Praktik Dakwah Dan Pengembangan Masyarakat (PDPM) adalah salahsatu kegiatan wajib santri kelas akhir TMI Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining Bogor, guna belajar bermasyarakat.
Kegiatan Praktik Dakwah Dan Pengembangan Masyarakat (PDPM) dilaksanakan selama 10 hari terhitung mulai tanggal 21-30 Desembert 2017. Dan untuk tahun ini juga Praktik Dakwah Dan Pengembangan Masyarakat (PDPM) diikuti oleh 18 kelompok, dengan 10 kelompok putra dan 8 kelompok putri dengan masing-masing kelompok 10-11 orang anggota kelompok dan di dampingi oleh 2 orang Asatidz/Ustadzat pembimbing.
Pelaksanaan Praktik Dakwah Dan Pengembangan Masyarakat (PDPM) tahun ini dilaksanakan di Kecamatan Cimapea Kabupaten Bogor yang terbagi kedalam 4 wilayah : 1. Kelurahan Cibadak ( 4 Kelompok Putri), 2. Kelurahan Bojong Rangkas (4 kelompok putri), 3. Kelurahan Bojong Jengkol (5 Kelompok Putra), 4. Kelurahan Cibanteng (5 Kelompok Putra).
Pelepasan Kegiatan Praktik Dakwah Dan Pengembangan Masyarakat (PDPM) 2018 dipimpin langsung oleh Bapak Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc serta Asatidz Dan Ustadzat, yang nampak dari suasana acara pelepasan tersebut tampak meriah karena berbarengan dengan pemberangkatan ribuan santri untuk melaksanakan Safari Dakwah (santri kelas 1-5 TMI), Riset (santri kelas 6 SMK), dan KKN (Mahasiswa STAIDA).
Seperti biasanya sebelum diberangkatkan seluruh peserta Praktik Dakwah Dan Pengembangan Masyarakat (PDPM) diberikan nasehat atau arahan dan atau pembekalan selama 3 hari terhitung tanggal 17-19 Desember 2017, agar seluruh peserta nantinya siap ketika berada ditengah tengah masyarakat yang notabennya berbeda-beda. Diantara materi pembekalannya adalah mencakup adab sehari-hari, khitobah (khutbah, ceramah, pidato), imamah shalat, tahlil, adzan dan iqomah, keputrian, tilawatil qur’an, wirid, dan lain sebagainya. Tak lupa juga seluruh peserta dibekali dengan bagaimana berkomunikasi yang baik, silaturrahmi dan koordinasi yang baik, menyikapi khilafiyah, dan diakhiri dengan latihan operasional (Latop).
Diantara kegiatan peserta Praktik Dakwah Dan Pengembangan Masyarakat (PDPM) tahun 2017 adalah Jaulah dan silaturahmi kepada tokoh Masyarakat sekitar, Berkenalan dengan Anak-anak, Mulai Bergabung dengan kegiatan Remaja Sekitar desa dan Mengikuti Kajian Majlis Ta’lim, Mengikuti dan hadir di acara maulid Nabi, Kegiatan Bakti Sosial (Bergotong royong pembangunan masjid , bersih bersih masjid), Olahraga dan bersih bersih bersama, Mengajar anak anak TPA/TPQ dengan metode Bermain, Cerita, Menyanyi, Latihan silat, nasyid, latihan pidato, Murottal, musik hadroh, musik marawis. Menggambar, mewarnai dan membuat kaligrafi, Membuat hasta karya seperti : membuat bunga dari kertas, dll, Musyawarah bersama Organisasi setempat : IRMA, Karang Taruna, Remaja Masjid, dll, Menjadi panitia maulid Nabi, Mengikuti majlis ta’lim, Mengikuti kajian kitab kuning dan Tahsinul Qira’ah di Pesantren Salafy, Ikut serta dalam pembaangunan masjid, Mengadakan berbagai macam perlombaan, dan berkunjung ke home industry yang ada di daerah tersebut seperti pembuatan tahu, sendal, sepatu, tas, dll.
Tampak respon yang baik dari masyarakat terlihat dengan antusiasnya seluruh warga dari kaum bapak, ibu, remaja putra putri, maupun adek adek yang selalu ikut serta dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh peserta Praktik Dakwah Dan Pengembangan Masyarakat (PDPM).
Tak lupa kesenangan dan kebahagiaan pun turut dirasakan peserta Praktik Dakwah Dan Pengembangan Masyarakat (PDPM) 2017, selain rasa syukur karena mendapat respon yang baim dari masyarakat adalah suatu kebahagiaan yang tiada terhingga karena disela-sela kegiatannya yang padat mereka mendapat kunjungan langsung dari Bapak Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining Kh. Jamhari Abdul Jalal, Lc, ibu kyai, beserta jajaran pengurus Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining.
Rasa lelah, letih, lesu, lemas, dan lunglaipun terbayarkan dengan adanya kunjungan dari bapak pimpinan beserta jajaran pengurus pesantren yang itu adalah suatu kebahagiaan yang tak terhingga dimana orang lain mungkin tidak akan pernah merasakan hal yang sama.
Sepulang dari lokasi Praktik Dakwah Dan Pengembangan Masyarakat (PDPM) para santri pun dituntut untuk menyusun laporan baik laporan pribadi maupun kelompok yang nanatinya akan ada penilaian dari asatidz/ustadzat pembimbing, dan santri pun dituntut untuk menyampaikan kepada seluruh santri kelas 1-5 TMI Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining serta akan melaporkan kembali kepada masyarakat yang menjadi objek Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining nanti ketika kunjungan ke Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining.
Semoga dengan kegiatan Praktik Dakwah Dan Pengembangan Masyarakat (PDPM) santri akhir kelas 6 tmi pondok pesantren darunnajah 2 cipining lebih siap nantinya ketika menjadi alumni dan tidak kaget ketika berada ditengah tengah masyarakat, serta lebih semangat lagi didalam belajar atau mencari ilmu di Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining dan semakin cinta terhadap negara serta agamnya.
(WARDAN/NJalu)