Tampilkan postingan dengan label February 20. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label February 20. Tampilkan semua postingan

Selasa, 20 Februari 2018

Makna Pendidikan Dalam Pesantren

Pendidikan,kata yangsering kita dengar tapi taukah kamu arti dari pendidikan itu sendiri?. Kata dasar pendidikan adalah kata didik. Didik berarti memelihara dan memberi latihan tentang akhlak dan kecerdasan pikirian. Sedangkan Pendidikan memiliki arti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau  kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.

Pendidikan proses pembentukan baik itu karakter maupun ilmu, bisa saja orang yang mendidik itu juga lagi didik. Misalnya seorang guru mengajarkan pelajaran pada anak yang susah sekali mengerti saat itu anak tersebut sedang dididik untuk belajar ilmu dan sang guru dididik arti dari sebuah kesabaran. Baik disadari atau tidak setiap manusia dalam hidupnya adalah proses dididik.

Makna pendidikan dalam pesantren kita adalah  kita mendididik tentang kehidupan bukan hanya mengatur. Dalam mendidik pendidikan bagaimana semua aktifitas kita dalam totalitas  selama 24 jam itu sesuai dengan syariat islam.

Pesantren merupakan etalase atau contoh dari kehidupan yang Islami lihatlah pesantren,karena seluruh sejak bangun tidur hingga tidur kembali semua sesuai dengan syariat dan ajaran Islam,yang bermanfaat dan positif. Yang inilah yang kita maknai dengan pendidikan di Pesantren.

Pendidikan juga harus memberikan kebutuhan yang bukan hanya untuk saat ini dan juga untuk masa yang akan datang. Dalam pendidikan juga perlu pembiasaan karena yang dibangun oleh Pesantren adalah karakter santri,bukan membangun citra,karena citra hanya ingin dilihat sebentar kemudian hilang tak membekas. Berbeda dengan membangun karakter yang membutuhkan pembiasaan sejak dini dan setiap saat.

Dalam konsep pesantren segala sesuatu itu diulang ulang ‘pringsewu’ seribu kali untuk membekas hal hal yang positif tadi dan menjadi karakter santri bukan hanya sebatas pencitraan untuk sekedar dilihat dan membuat santri tidak ikhlas lilahita’la sehingga tidak ada dampak yang timbul dari pembiasaan yang positif tersebut.

Penulis:M.Rafi Aliefanto

http://darunnajah.com/wp-content/uploads/2018/02/vw-500x281.png

Pondok Pesantren Lembaga Pendidikan Terbaik Islam

Sebuah pondok pada dasarnya merupakan sebuah asrama pendidikan Islam tradisional di mana para santrinya tinggal bersama di bawah bimbingan seorang atau lebih guru yang lebih dikenal dengan Ustadz atau kyiai Dengan istilah pondok pesantren dimaksudkan sebagai suatu bentuk pendidikan keislaman yang melembaga di Indonesia. Pondok atau asrama merupakan tempat yang sudah disediakan untuk kegiatan bagi para santri. Adanya pondok ini banyak menunjang segala kegiatan yang ada. Hal ini didasarkan jarak pondok dengan sarana pondok yang lain biasanya berdekatan sehingga memudahkan untuk komunikasi antara Kyai dan santri, dan antara satu santri dengan santri yang lain.

Pondok pesantren dibedakan menjadi 2 yaitu:

  • Pondok pesantren Salaf

Pesantren Salaf atau Pondok Pesantren Salafiyah adalah sebutan bagi pondok pesantren yang mengkaji “kitab-kitab kuning” (kitab kuno). Pesantren salaf identik dengan pesantren tradisional (klasik) yang berbeda dengan pesantren modern dalam hal metode pengajaran dan infrastrukturnya. Di pesantren salaf, hubungan antara Kyai dengan santri cukup dekat secara emosional. Kyai terjun langsung dalam menangani para santrinya.

Pada dasarnya, pesantren salaf adalah bentuk asli dari lembaga pesantren itu sendiri. Sejak munculnya pesantren, format pendidikan pesantren adalah bersistem salaf. Kata salafmerupakan bahasa Arab yang berarti terdahulu, klasik, kuno atau tradisional. Seiring berkembangan zaman, tidak sedikit pesantren salaf yang beradapasi dan mengkombinasikan sistem pembelajaran modern. Dalam klasifikasi tipe pesantren dilingkungan Kemenag, disebut sebagai Pesantren Kombinasi. Kemenag membagi tiga tipe pesantren, yaitu pesantren Salafiyah, pesantren Khalafiyah (Ashriyah) dan pesantren Kombinas

  • ondok Pesantren Modern

Ada pula pesantren yang mengajarkan pendidikan umum, di mana persentase ajarannya lebih banyak ilmu-ilmu pendidikan agama Islam daripada ilmu umum (matematika, fisika, dan lainnya).Ini sering disebut dengan istilah pondok pesantren modern, dan umumnya tetap menekankan nilai-nilai dari kesederhanaan, keikhlasan, kemandirian, dan pengendalian diri. Pada pesantren dengan materi ajar campuran antara pendidikan ilmu formal dan ilmu agama Islam, para santri belajar seperti di sekolah umum atau madrasah. Pesantren campuran untuk tingkat SMP kadang-kadang juga dikenal dengan nama Madrasah Tsanawiyah, sedangkan untuk tingkat SMA, SMK dengan nama Madrasah Aliyah. Namun, perbedaan pesantren dan madrasah terletak pada sistemnya. Pesantren memasukkan santrinya ke dalam asrama, sementara dalam madrasah tidak. Ada juga jenis pesantren semimodern yang masih mempertahankan kesalafannya dan memasukkan kurikulum modern di pesantren tersebut.

Dengan adanya Pondok pesantren sangat berpengaruh bagi siswa yang ada di dalamnya  karena disini mereka diajarkan sebuah ke ikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, Keukhwah islamiyahan, dan Kebebasan dalam menjalani kegiatan apapun untuk menjadikan lebih baik. hal ini telah tertanjapkan pada pondok pesantren Nurul Ilmi Darunnajah 14 dan pondok modern lainya bahwa mereka mempunyai aspek dasar panca jiwa sebagai lansan dasar mengenai pendidikan dalam pondok pesantren  terhadap santrinya.

Panca jiwa Pondok Pesantren

1.Jiwa Keikhlasan

Jiwa ini berarti sepi ing pamrih, yakni berbuat sesuatu bukan karena didorong oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Segala perbuatan dilakukan dengan niat semata-mata untuk ibadah, lillah. Kyai ikhlas medidik dan para pembantu kyai ikhlas dalam membantu menjalankan proses pendidikan serta para santri yang ikhlas dididik.

Jiwa ini menciptakan suasana kehidupan pondok yang harmonis antara kyai yang disegani dan santri yang taat, cinta dan penuh hormat. Jiwa ini menjadikan santri senantiasa siap berjuang di jalan Allah, di manapun dan kapanpun.

2.Jiwa kesederhanaan

Kehidupan di pondok diliputi oleh suasana kesederhanaan. Sederhana tidak berarti pasif atau nerimo, tidak juga berarti miskin dan melarat. Justru dalam jiwa kesederhanan itu terdapat nilai-nilai kekuatan, kesanggupan, ketabahan dan penguasaan diri dalam menghadapi perjuangan hidup.

Di balik kesederhanaan ini terpancar jiwa besar, berani maju dan pantang mundur dalam segala keadaan. Bahkan di sinilah hidup dan tumbuhnya mental dan karakter yang kuat, yang menjadi syarat bagi perjuangan dalam segala segi kehidupan .

3.Jiwa Berdikari

Berdikari atau kesanggupan menolong diri sendiri merupakan senjata ampuh yang dibekalkan pesantren kepada para santrinya. Berdikari tidak saja berarti bahwa santri sanggup belajar dan berlatih mengurus segala kepentingannya sendiri, tetapi pondok pesantren itu sendiri sebagai lembaga pendidikan juga harus sanggup berdikari sehingga tidak pernah menyandarkan kehidupannya kepada bantuan atau belas kasihan pihak lain .

Inilah Zelp berdruiping sy s te e m (sama-sama memberikan iuran dan sama-sama memakai). Dalam pada itu, Pondok tidaklah bersifat kaku, sehingga menolak orang-orang yang hendak membantu. Semua pekerjaan yang ada di dalam pondok dikerjakan oleh kyai dan para santrinya sendiri, tidak ada pegawai di dalam pondok .

4. Jiwa Ukhuwwah Islamiah

Kehidupan di pondok pesantren diliputi suasana persaudaraan yang akrab, sehingga segala suka dan duka dirasakan bersama dalam jalinan ukhuwwah Islamiah. Tidak ada dinding yang dapat memisahkan antara mereka. Ukhuwah ini bukan saja selama mereka di Pondok, tetapi juga mempengaruhi ke arah persatuan ummat dalam masyarakat setelah mereka terjun di masyarakat.

5. Jiwa Bebas

Bebas dalam berpikir dan berbuat, bebas dalam menentukan masa depan, bebas dalam memilih jalan hidup, dan bahkan bebas dari berbagai pengaruh negatif dari luar, masyarakat. Jiwa bebas ini akan menjadikan santri berjiwa besar dan optimis dalam menghadapi segala kesulitan. Hanya saja dalam kebebasan ini seringkali ditemukan unsur-unsur negatif, yaitu apabila kebebasan itu disalahgunakan, sehingga terlalu bebas (liberal) dan berakibat hilangnya arah dan tujuan atau prinsip.

 

Inilah landasan terbaik bagi lembaga pendidikan islam agar mendidik anak bangsa menjadi lebih kuat mentalnya dan mempunyai jiwa kepemimpinan.

 

sumber : wikipedia.com,gontor.ac.id

By: mochdardo@mail.com

http://ifttt.com/images/no_image_card.png

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Darunnajah 17 Serang Banten

DARUNNAJAH.COM – SERANG, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Darunnajah 17 Serang Banten.

http://darunnajah.com/wp-content/plugins/justified-image-grid/timthumb.php?src=https%3A%2F%2Fscontent.xx.fbcdn.net%2Fv%2Ft1.0-9%2Fs720x720%2F28378257_10156124970839932_3396796952081912608_n.jpg%3Foh%3D727a87709fce5ea39dc995a0db0f875e%26oe%3D5B0E7026&h=150&w=150&q=90&jigrss=yes&f=.jpg