Selasa, 17 Juli 2018

Sujud Syukur Bersudujlah dan bersyukurlah KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc sejak 30 tahun lalu memimpin dan mengasuh Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining Bogor Jawa Barat Indonesia. Kiai kelahiran Kendal, 21 Agustus 1949 tersebut merupakan alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur Indonesia dan Universitas Ummul Qura Makkah Al Mukarramah. Suami dari Nyai Hj. Rahmah Manaf Mukhayyar dikaruniai 6 anak ( 4 putra dan 2 putri) dan 6 cucu dari dua menantu. Sang Kiai nan kharismatik di mata santri dan dewan guru ini merupakan figur pimpinan yang multazim biddin, semangat dalam mengajarkan Ilmu Pengetahuan Agama Islam, gemar musyawarah, arif bijaksana dalam mengambil keputusan dan senang menyambung ukhuwwah Islamiyyah serta sifat dan karakter baik lainnya. Dalam kesempatan pagi ini, Kiai menyampaikan kesyukuran dan mengajak serta segenap civitas pesantren bersyukur atas pencapaian 30 Tahun Darunnajah 2 Cipining. Kiai optimis akan kemajuan pesantren bahkan menyebutkan bahwa karunia tanah wakaf 90 ha merupakan tanda Allah menghendaki pesantren ini menjadi semakin besar dan maju. Secara spesifik Kiai juga menyampaikan harapan akan terwujudnya Universitas Darunnajah yang terdiri dari berbagai fakultas dan program study. Oleh karenanya Kiai mengajak semua pihak termasuk para karyawan agar melengkapi usahanya lahir dan batin. "Bedanya kita dengan orang kafir adalah di samping usaha lahiriah kita ada usaha batiniyah, kalau mereka ya hanya usaha lahiriah saja. Jadi, jangan hanya kerja, kerja dan kerja tetapi juga harus berdo'a! " ungkapnya mantap. Kiai juga menyampaikan testimoni selama 30 tahun memimpin dan mengasuh pesantren ada suka dukanya. "Secara manusiawi ya ada saja kesulitan tetapi juga ada kemudahan. Tidak selamanya susah dan juga tidak selamanya mudah. Ketika Allah berikan kesulitan, Allah jugalah yang meyelesaikannya. Yang kami rasakan lebih banyak kemudahannya!". Adapun terkait teknis Sujud Syukur Kiai menjelaskan bahwa tidak sama dengan sujud dalam sholat yang mensyaratkan thoharah/wudhu, menghadap qiblat serta menutup aurat. Artinya sujud syukur bisa dilaksanakan kapan saja, dimana saja dan dalam keadaan bagaimanapun juga.


0 komentar:

Posting Komentar